Resensi Novel Pulang-Pergi (Tere Liye)

Perpaduan Aksi Bujang dan Thomas dalam Pulang-Pergi

Resensi dan Review Pulang-Pergi Tere Liye

Judul Buku      : Pulang-Pergi

Pengarang       : Tere Liye

Penerbit           : PT Sabak Grip Nusantara

Tahun Terbit   : 2021

Tebal               : 414 halaman

Pulang-Pergi merupakan sekuel dari novel action karya Tere Liye. Berbeda dengan novel pertama dan kedua, yaitu Pulang dan Pergi, Pulang-Pergi menggabungkan dua tokoh dari sekuel berbeda namun dengan tema dan latar yang sama. Meskipun novel ini menyatukan tokoh Bujang dan Thomas, fokus utama novel ini masih mengacu pada Bujang.

Bujang merasa ragu dengan pertunangannya dengan Maria sehingga meminta Salonga, yang juga mengajak Junior, untuk bicara dengan Otets agar pertunangan setidaknya diundur. Di sana, mereka bertemu dengan Thomas, tokoh dari novel Negeri Para Bedebah yang merupakan seorang konsultan keuangan. Salonga berusaha membantu Bujang, tetapi tidak ada kesemptan untuk bicara dengan Otets. Hasilnya, bukan pertunangan yang diundur, melainkan pernikahan yang justru dipercepat. Akan tetapi, menuju pernikahan Bujang dan Maria, terjadi penyerangan. Penyerangan oleh kelompok pengkhianat yang dipimpin Natascha menyebabkan matinya Otets, ayah Maria sekaligus pimpinan Bratva. Bujang, Salonga, dan Maria pun menjadi target pengkhianat tersebut.

Bersama Maria, Thomas, Salonga, dan Junior, Bujang berusaha menyelamatkan diri dari berbagai jenis pembunuh bayaran. Tidak lupa, di tengah kegentingan menghadapi serangan, mereka dibantu oleh White, Yuki, dan Kiko. Pertarungan pun banyak terjadi.  Mereka harus menghadapi berbagai serangan dari pembunuh bayaran yang selalu tahu posisi akurat mereka. Namun, bagaimana itu terjadi? Bagaimana mereka tahu? Dan apakah mereka akan berhasil lolos? Apakah mereka akan terus lari? Bujang yang akan memutuskan.

Pulang-Pergi sebagai novel action memberikan sensasi seru dan menegangkan. Pembaca dapat merasakan bagimana situasi dalam novel tersebut karena penggambaran latar yang jelas dan mendetail. Penulis juga menyisipkan berbagai penjelasan dalam naskahnya mengenai hal yang asing bagi pembaca. Hal tersebut jelas memudahkan pembaca memahami cerita. Dari sisi cerita, penggunaan teknologi-tekonologi memberikan imajinasi baru bagi pembaca.

Meskipun novel ini menghadirkan berbagai kelebihan, masih terdapat kesalahan pada pengetikan. Terlihat pada kalimat dimana seharusnya subjek adalah Bujang, tetapi tertulis Thomas. Hal ini dapat membuat bingung pembaca meskipun hanya seketika.

Terlepas dari masih adanya kekurangan pada novel  tersebut, novel Pulang-Pergi sangat layak dibaca, terutama pembaca yang menyukai cerita dengan tema action. Novel ini cocok untuk berbagai usia terutama remaja karena cerita yang tidak rumit. Pulang-Pergi akan membawa Anda pada suasana pertarungan yang mendebarkan.

 

                                                                      Harga P. Jawa : Rp89.000

Resensi Pulang-Pergi Tere Liye

Komentar

Postingan populer dari blog ini

My Short Trip to Sangiran